Terbit: 22 Apr 2025
Penulis : @clarisalexa
Waktu baca: 3 Min
LINTASWAKTU33 - Sebuah insiden mengerikan terjadi di sebuah supermarket di kawasan Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Senin (21/4/2025). Seorang pria berkewarganegaraan asing (WNA) diduga kehilangan kendali atas emosinya setelah terlibat perselisihan dengan pasangannya.
Menurut keterangan Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, pria tersebut mulai bertindak agresif tak lama setelah pertikaian dengan istrinya. Meski penyebab perselisihan itu belum diketahui secara pasti, yang menjadi korban justru dua anak mereka yang masih balita.
"Dia menggendong kedua anaknya, yang berusia tiga dan dua tahun, lalu menjadikan mereka sasaran kemarahannya. Ada indikasi bahwa ia berniat menyakiti bahkan membahayakan nyawa mereka," jelas Mansur.
Petugas segera bertindak setelah mendapat laporan dari warga sekitar. Saat tiba di lokasi, polisi menemukan pelaku dalam keadaan tidak stabil, diduga akibat pengaruh alkohol. Upaya negosiasi dilakukan untuk menyelamatkan kedua anak yang masih dalam gendongannya.
"Kami berusaha menenangkannya dan membujuknya agar melepaskan anak-anak. Namun, ia menolak dan malah mengayunkan si kecil. Kami terpaksa bertindak cepat untuk menyelamatkan mereka," lanjut Mansur.
Setelah berhasil mengamankan kedua korban kecil, pelaku langsung melarikan diri. Dalam upaya kabur, ia nekat menyiram tubuhnya dengan minyak, mungkin untuk mempersulit penangkapan.
"Ketika dikejar, ia tergelincir di lantai atas dan mengalami luka di kepala serta paha. Diduga, lukanya akibat terbentur ubin tangga," ungkap Mansur.
Namun, upaya pengamanan tidak berjalan mulus. Saat akan dibawa ke klinik untuk perawatan, pelaku diduga mengancam dengan senjata tajam. Bahkan di dalam klinik, ia sempat mengambil gunting dan menolak untuk diajak bekerja sama.
"Kami terus berupaya melakukan pendekatan tanpa kekerasan. Prioritas kami adalah keselamatan anak-anak dan mencegah tindakan lebih lanjut yang dapat membahayakan," tegas Mansur.
Polisi menegaskan bahwa tidak ada tindakan pengeroyokan terhadap pelaku. Seluruh proses penanganan difokuskan pada penyelamatan korban dan pengendalian situasi agar tidak meluas.
Insiden ini kembali menyoroti pentingnya penanganan konflik rumah tangga secara bijak, terutama demi melindungi anak-anak dari dampak traumatis.
0 Komentar