Terbit : 28 APRIL 2025
Waktu baca : 3Min
Penulis : @Lukas
LintasWaktu33 -Jakarta Presenter sekaligus mantan anggota DPR, Krisna Mukti, baru-baru ini mengungkapkan perjuangannya dalam melunasi utang miliaran rupiah setelah mengalami kegagalan dalam pencalonan legislatif. Meskipun terpuruk secara ekonomi, Krisna tetap berusaha mencari jalan keluar untuk bangkit dari keterpurukan ini. Ia bersyukur karena masih diberikan solusi di tengah cobaan hidup yang berat. 'Alhamdulillah, Allah tidak hanya memberikan ujian, tapi juga memberikan solusinya,' ujar Krisna Mukti. Di tengah kesulitan finansial yang melanda, Krisna menemukan cara untuk bertahan hidup dengan menjual koleksi barang antiknya. Pria berusia 55 tahun ini dikenal sebagai penggemar barang-barang antik sejak lama. 'Saat saya terpuruk, saya diingatkan bahwa saya masih punya barang antik yang bisa dijual,' terangnya. Meskipun harus rela menjual barang-barang tersebut dengan harga jauh di bawah nilai beli, Krisna tetap bersyukur karena bisa memenuhi kebutuhan hidupnya. 'Alhamdulillah, walaupun jual rugi. Misalnya beli Rp 10 juta, saya jual Rp 1 juta atau Rp 2 juta. Yang penting bisa bertahan hidup,' jelasnya. Krisna juga menceritakan bahwa selama masa-masa sulit tersebut, ia sempat mengalami depresi akibat kondisi keuangan yang memburuk. Namun kini, ia merasa lega karena semua utangnya telah lunas. 'Tapi sekarang sudah lunas kok utangnya, Alhamdulillah. Depresi? Pasti dong, utang numpuk, tabungan nol sampai minus malahan, tapi Alhamdulillah kalau rumah aman sih,' tutur Krisna Mukti. Krisna Mukti mengakui bahwa beban utang yang menumpuk membuatnya tertekan. Setelah gagal dalam pencalonan legislatif, ia harus menghadapi kenyataan pahit yang membuatnya merasakan kesulitan finansial. Dalam menghadapi tantangan ini, Krisna menyadari bahwa ia perlu mengambil langkah konkret untuk melunasi utangnya. Menjual koleksi barang antik menjadi pilihan yang tidak mudah, tetapi ia tahu itu adalah satu-satunya jalan untuk bertahan hidup. Keputusan untuk menjual barang-barang antik tersebut bukanlah hal yang mudah bagi Krisna. Ia harus merelakan koleksi yang telah ia kumpulkan selama bertahun-tahun dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga beli. Namun, Krisna tetap optimis dan bersyukur karena dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Ia menyadari bahwa kebahagiaan tidak selalu diukur dari harta yang dimiliki, tetapi dari kemampuan untuk bertahan dan bangkit dari keterpurukan. Setelah melewati masa-masa sulit, Krisna kini merasa lebih kuat dan siap untuk melanjutkan hidupnya. Ia bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan terus berusaha membuka peluang-peluang baru di tengah keterbatasan. Krisna Mukti menekankan bahwa yang paling penting baginya adalah mengambil hikmah dari kegagalan yang dialaminya. Krisna Mukti percaya bahwa setiap pengalaman pahit yang dialami selalu membawa pelajaran berharga. Ia menyadari bahwa kegagalan dalam pencalonan legislatif bukanlah akhir dari segalanya, tetapi justru menjadi titik balik untuk belajar dan berkembang. 'Pelajaran dan hikmah dari kegagalan menjadi anggota dewan itu yang paling penting buat saya,' pungkasnya. Dengan semangat baru, Krisna berusaha untuk tidak hanya bangkit dari keterpurukan, tetapi juga untuk membantu orang lain yang mungkin mengalami situasi serupa. Ia ingin berbagi pengalaman dan inspirasi agar orang lain tidak merasa sendirian dalam menghadapi kesulitan. Krisna Mukti berharap dapat memberikan motivasi kepada mereka yang sedang berjuang untuk keluar dari masalah keuangan. Kini, setelah semua utangnya lunas, Krisna Mukti melanjutkan hidup dengan penuh rasa syukur. Ia berkomitmen untuk terus berusaha dan tidak menyerah meskipun dalam kondisi sulit. Krisna yakin bahwa dengan kerja keras dan ketekunan, ia dapat mencapai impian dan tujuan hidupnya.
0 Komentar