Information : HendrikSaputra99
Terbit pada : 06 Maret 2025
Waktu Baca : 2 Menit
LINTASWAKTU33 - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menyampaikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memenuhi seluruh kebutuhan dasar bagi pengungsi dan warga yang terdampak banjir dengan cara yang optimal hingga keadaan kembali normal. BNPB juga telah mendirikan posko pengungsian di Gedung Logistik dan Peralatan yang terletak tidak jauh dari wilayah banjir di Jati Asih.
"Kami memastikan bahwa semua bentuk dukungan untuk kebutuhan dasar pengungsi dan warga terdampak lainnya telah diberikan secara maksimal," ujar Suharyanto dalam keterangan resmi pada Rabu, 5 Maret 2025.
Menurut Suharyanto, BNPB juga telah mengaktifkan Posko Terpadu Penanggulangan Bencana untuk melakukan pencarian, evakuasi, dan penyelamatan bagi masyarakat yang terdampak. Di samping itu, dia juga menjamin bahwa kebutuhan dasar bagi pengungsi dipenuhi dengan baik, serta melakukan pendataan terhadap barang, rumah masyarakat, infrastruktur, dan sebagainya yang rusak akibat banjir.
Suharyanto menjelaskan bahwa kondisi setelah banjir di tempat itu masih tinggalkan lumpur dan sampah. Ia beserta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sempatkan berkeliling untuk bertemu dengan penduduk yang tengah membersihkan rumah mereka dari sisa puing, sampah, dan lumpur di Perumahan Pondok Gede Asri, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Kunjungan inspeksi ini adalah perintah dari Presiden Prabowo yang disampaikan pada pertemuan terbatas di Istana. Suharyanto dan Gibran juga mengunjungi penduduk yang mengungsi di tenda-tenda BNPB serta di lapangan gudang logistik dan peralatan di Gedung BNPB Jati Asih.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Presiden dan Kepala BNPB itu meminta penduduk untuk tetap tenang dan waspada terhadap kemungkinan perubahan cuaca di masa mendatang.
Suharyanto menyampaikan bahwa penduduk yang rumahnya terkena dampak banjir, entah itu ringan, sedang, atau berat, akan dibantu melalui upaya relokasi. Ia juga menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mempersiapkan lahan yang lebih aman dari bencana tersebut.
Badai petir yang sangat dahsyat telah menyebabkan banjir bandang di wilayah Jati Asih beserta sekitarnya. Curah hujan yang sangat lebat dan aliran air yang sangat deras dari hulu mengakibatkan air banjir yang sangat dahsyat, yang membuat aktivitas warga menjadi lumpuh. Genangan air yang tinggi, mencapai tiga meter, juga memaksa warga untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Secara keseluruhan, banjir yang melanda Kota Bekasi telah mempengaruhi 16 kelurahan di 10 kecamatan. Berdasarkan hasil kaji cepat yang dilakukan hari ini, sedikitnya 18.738 dari 61.233 kartu keluarga terdampak. Meskipun tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, banjir telah menyebabkan gangguan mobilitas dan aktivitas masyarakat.
0 Komentar