Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

ADS-BLOGGER

FENOMENA HUJAN ES DI YOGYAKARTA 2025 , INI PENJELASAN BMKG

Penulis : @clarisalexa
Terbit: 12  Mar 2025
Waktu baca: 3 Min



LINTASWAKTU33 - Cuaca ekstrem melanda beberapa kawasan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (11/3/2025) sekitar pukul 15.00 WIB. Hujan deras disertai angin kencang dan bahkan hujan es terjadi di beberapa lokasi.

Menurut Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, fenomena hujan es ini dipicu oleh pola sirkulasi siklonik yang terdeteksi di wilayah barat Kalimantan. Pola ini menciptakan belokan angin (shearline) di sebagian besar Pulau Jawa, termasuk DIY, yang kemudian memicu konvergensi udara.

“Faktor-faktor ini berkontribusi pada pengumpulan elemen pembentuk hujan. Kelembaban udara pada level 850 hingga 550 mb terpantau mencapai 90 persen, menunjukkan tingkat kelembaban yang cukup tinggi. Ditambah dengan adanya konvergensi di Yogyakarta, kondisi ini mendorong pembentukan awan-awan tinggi,” jelas Warjono.

Warjono, yang sering disapa Jojo, menambahkan bahwa fenomena hujan es dimulai dengan pergerakan awan dari arah barat, khususnya dari wilayah Kulon Progo, menuju Sleman, Kota Yogyakarta, dan Kabupaten Bantul. Berdasarkan citra radar cuaca Yogyakarta, hujan yang turun memiliki intensitas tinggi dengan butiran mencapai 60 dBZ. Selain itu, kecepatan angin tercatat lebih dari 25 knot di sekitar Sleman, Kota Yogyakarta, dan Bantul.

“Hujan es ini terjadi karena angin kencang dari barat yang membawa butiran es dari puncak awan. Kecepatan angin yang tinggi menyebabkan beberapa area mengalami kerusakan, seperti pohon tumbang dan fasilitas umum yang rusak, termasuk parkiran yang roboh,” papar Jojo.

Berdasarkan analisis Citra Radar dan Citra Satelit Himawari, BMKG menyimpulkan bahwa hujan es di DIY terbentuk akibat kombinasi suhu udara yang lembab dan panas di permukaan. Kondisi ini menyebabkan udara naik dengan cepat dan membentuk awan Cumulonimbus, yang kemudian memicu turunnya hujan es.

Posting Komentar

0 Komentar