Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

ADS-BLOGGER

BANJIR BANDANG DI SUKABUMI TELAN KORBAN JIWA DAN RIBUAN KORBAN TERDAMPAK

Penulis : @clarisalexa
Terbit: 10  Mar 2025
Waktu baca: 3 Min



LINTASWAKTU33 - Bencana banjir bandang yang melanda Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, pada awal Maret 2025, menimbulkan dampak serius bagi masyarakat setempat.

Peristiwa ini terjadi akibat hujan lebat yang berlangsung terus-menerus, memicu longsor dan merusak berbagai fasilitas umum. Akibatnya, tercatat 3 orang meninggal dunia dan sekitar 91 ribu orang terdampak.

Menurut laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi, bencana ini terjadi di 18 titik berbeda. Dampaknya meliputi korban jiwa, kerusakan infrastruktur, dan ribuan warga yang terpaksa mengungsi.

Sebanyak 405 orang mengungsi di tiga lokasi, yaitu Kampung Badak Putih, Kampung Cijangkar, dan Kantor Desa Bojong. Selain itu, jembatan Cidadap mengalami ambles, 6 rumah rusak parah, serta kerusakan di Terminal dan Pasar Semi Modern Pelabuhan Ratu.

Tim gabungan dari Basarnas dan BPBD segera melakukan evakuasi dan mendistribusikan bantuan logistik kepada korban. Beberapa langkah yang diambil meliputi evakuasi korban, pendistribusian bantuan seperti tenda, selimut, kasur, dan pakaian, serta penilaian kerusakan infrastruktur untuk menentukan langkah rehabilitasi.

Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi lokasi bencana pada 8 Maret 2025 untuk memastikan penanganan korban dan proses pemulihan berjalan lancar. Dalam kunjungannya, Wapres didampingi oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti dan Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto. Mereka menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur, normalisasi sungai, dan relokasi warga yang tinggal di daerah rawan bencana.

Beberapa upaya pemulihan yang dilakukan antara lain pemasangan jembatan darurat Bailey di Jembatan Cidadap, pengerukan dan pelebaran sungai untuk mencegah banjir di masa depan, serta relokasi warga yang bermukim di bantaran sungai ke lokasi yang lebih aman.

Diana Kusumastuti menegaskan pentingnya menjaga aliran sungai agar tidak terhambat oleh pemukiman warga.

Pemerintah pusat dan daerah juga memberikan berbagai bentuk bantuan, termasuk dukungan psikososial bagi pengungsi, terutama anak-anak, melalui Tim Tagana. Selain itu, perbaikan infrastruktur seperti jembatan dan jalan yang rusak dipercepat untuk memulihkan akses transportasi.

Meskipun banjir sudah mulai surut, BPBD mengingatkan warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan seperti longsor dan banjir bandang, mengingat curah hujan di Sukabumi masih berlangsung dengan intensitas ringan hingga sedang.

Posting Komentar

0 Komentar