Terbit : 25 Feb 2025
Waktu baca : 3Min
Hotman Paris dirawat di kamar Rp195 juta per malam. (credit:instagram.com/hotmanparisofficial)
LintasWaktu33 - Banyak orang bekerja keras untuk mencapai kesuksesan, tetapi tidak semua menyadari batas fisik mereka. Kesehatan sering kali menjadi harga yang harus dibayar ketika pekerjaan menguasai kehidupan seseorang. Hal inilah yang dialami oleh Hotman Paris, seorang pengacara terkenal di Indonesia yang akhirnya harus dirawat di rumah sakit mewah di Singapura setelah bekerja hingga 18 jam sehari.Dalam sebuah unggahan di Instagram, Hotman Paris membagikan pengalamannya saat dirawat di Mount Elizabeth Hospital, sebuah rumah sakit premium di Singapura. Tidak hanya soal kesehatannya, ia juga mengungkapkan biaya fantastis yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan perawatan di sana. Harga kamar penthouse tempatnya dirawat mencapai SGD16.000 atau sekitar Rp195 juta per malam, dengan fasilitas yang tidak biasa, termasuk layanan mobil limosin.
Video yang diunggah di akun @hotmanparisofficial itu kini telah dihapus, tetapi informasi mengenai perawatannya tetap menjadi sorotan. Lantas, bagaimana kronologi peristiwa ini hingga Hotman Paris harus menjalani perawatan di RS mewah tersebut?
Hotman Paris dikenal sebagai pengacara yang memiliki jadwal kerja padat. Dalam keterangannya, ia menyebutkan bahwa dirinya terbiasa bekerja hingga 18 jam dalam sehari, menangani berbagai kasus hukum besar di Indonesia.
Namun, aktivitas yang sangat padat ini akhirnya berdampak pada kesehatannya. Merasa kelelahan dan membutuhkan perawatan intensif, ia memutuskan untuk menjalani pengobatan di Mount Elizabeth Hospital, salah satu rumah sakit terbaik di Singapura.
Melalui unggahan Instagram yang kini telah dihapus, Hotman Paris mengungkapkan bahwa ia dirawat di penthouse Mount Elizabeth Hospital. Kamar tersebut memiliki tarif SGD16.000 atau sekitar Rp195 juta per malam.
Dalam unggahan tersebut, ia menyebut bahwa kamar yang ditempatinya pernah digunakan oleh Raja Arab Saudi. Hotman Paris bahkan membandingkan dirinya yang berasal dari kampung Laguboti, Toba, dengan pasien-pasien elite lainnya yang pernah dirawat di kamar tersebut.
Tidak hanya kamar yang mewah, pasien yang dirawat di penthouse rumah sakit ini juga mendapatkan fasilitas mobil limosin sebagai bagian dari layanan eksklusif.
Dalam unggahannya, Hotman Paris menunjukkan sebuah tablet informasi yang menampilkan fasilitas yang ia dapatkan. Ia tampak takjub dengan pelayanan yang diterimanya, membandingkan biaya per malam di rumah sakit itu dengan penghasilannya sebagai pengacara di Jakarta dalam sehari.
Di tengah perawatan yang dijalaninya, Hotman Paris mengakui bahwa ia jatuh sakit karena terlalu sibuk bekerja. Ia menyebutkan bahwa kebiasaan bekerja tanpa henti membuat kesehatannya menurun drastis.
Pengalaman ini membuatnya mulai berpikir untuk lebih memprioritaskan kesehatannya. Meski dikenal sebagai sosok yang energik dan tak pernah berhenti bekerja, peristiwa ini menjadi pengingat bahwa tubuh tetap memiliki batasannya.
0 Komentar