Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

ADS-BLOGGER

Hamas Sekali Lagi Membebaskan Sejumlah Sandera Israel

Information : HendrikSaputra99
Terbit pada : 23 February 2025
Waktu Baca : 3 Menit

LINTASWAKTU33 - Pada Sabtu (22/2/2025) waktu setempat, Hamas membebaskan kembali beberapa sandera Israel. Tindakan ini sebagai bagian dari pertukaran dengan ratusan tahanan dan tawanan Palestina. Kesepakatan ini juga melibatkan gencatan senjata sementara untuk mengkonfirmasi identitas jenazah yang dikembalikan dari Gaza, yang kemudian terbukti sebagai Shiri Bibas.

Menurut laporan VOA Indonesia, Eliya Cohen (27 tahun), Omer Shem Tov (22 tahun), dan Omer Wenkert (23 tahun) berada di antara yang dibebaskan. Mereka mengibarakan tangan sambil memegang sertifikat pembebasan mereka sebelum diserahkan ke Palang Merah di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah, Sabtu waktu setempat.

Cohen, Tov, dan Wenkert tersebut diculik dari sebuah festival musik selama serangan 7 Oktober 2023 di Israel yang dilakukan oleh Hamas. Ratusan orang, termasuk anggota Hamas bersenjata otomatis dan berpakaian seragam militer, balaclava, dan ikat kepala Hamas, berkumpul di alun-alun Kota Rafah yang basah kuyup karena hujan saat penyerahan berlangsung.

Di Tel Aviv, warga Israel yang mengibarkan bendera dan membawa plakat bergambar para sandera, menyaksikan pembebasan tersebut melalui video. Mereka bersorak saat kedua pria itu diarak di panggung darurat yang dikelilingi pejuang Hamas bersenjata dan bertopeng.

Di "Lapangan Penyanderaan" Tel Aviv, warga Israel mengibarkan bendera dan membawa plakat bergambar para sandera saat menyaksikan pembebasan tersebut melalui video. Mereka bersorak ketika para sandera diarak di panggung darurat, dikelilingi anggota Hamas yang bersenjata dan bertopeng.

Sebelumnya, upacara publik yang digelar Hamas, termasuk peragaan sandera yang beberapa dipaksa berbicara, mendapat kecaman luas. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun mengkritik tajam kebijakan Hamas tersebut. Namun, Hamas menolak kritik tersebut dan menyatakan upacara tersebut sebagai unjuk rasa khidmat untuk persatuan Palestina.

Pada Sabtu pagi, dua sandera lainnya telah dibebaskan. Tal Shoham, berusia 40 tahun, yang diculik dari Kibbutz Be'eri saat serangan 7 Oktober, dan Avera Mengistu, berusia 39 tahun, yang menyeberang ke Gaza sekitar sepuluh tahun yang lalu, diserahkan kepada Palang Merah di Rafah, Gaza.

Hisham Al-Sayed, berusia 36 tahun, yang telah ditahan sejak menyeberang ke Gaza sekitar sepuluh tahun yang lalu dalam keadaan yang belum diungkapkan, semula dijadwalkan untuk dibebaskan, tetapi tidak diserahkan di tempat umum. Hamas menyatakan bahwa dia akan diserahkan secara rahasia kepada Palang Merah pada Sabtu malam.

Keenam warga Israel tersebut diperkirakan akan menjadi sandera hidup terakhir yang dibebaskan selama fase pertama gencatan senjata.

Sebagai gantinya, Israel akan membebaskan lebih dari 600 warga Palestina dari penjara di Israel.

Pembebasan sandera yang dilakukan hari ini terjadi setelah jenazah Shiri Bibas dikembalikan pada Jumat malam. Seharusnya, jenazahnya termasuk dalam kelompok empat jenazah yang diserahkan Hamas pada Kamis, bersama dengan jenazah kedua anaknya. Namun, militer Israel mengumumkan bahwa jenazah perempuan yang mereka terima bukan milik warga negara mereka.

Situasi ini membuat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa Hamas akan membayar harga mati Shiri Bibas sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.

"Kami berkomitmen untuk membawa Shiri kembali ke rumah, bersama dengan semua sandera kami, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat. Kami juga akan pastikan bahwa Hamas membayar harga yang setimpal atas pelanggaran perjanjian yang brutal dan kejam ini," ungkap Netanyahu dalam pernyataannya.

Israel dan Hamas kini sedang dalam fase pertama gencatan senjata yang mulai berlaku sejak 19 Januari. Menurut Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, pembicaraan untuk fase kedua diharapkan dapat dimulai minggu ini.

Posting Komentar

0 Komentar