VIRAL WNA ASAL CHINA BAGIKAN VIDEO CARA DAPAT JALUR HIJAU DI IMIGRASI INDONESIA , SELIPKAN UANG 500RB

 Terbit: 20 Jan 2025                                                Penulis : @clarisalexa                                                   Waktu baca: 2 Min  

LINTASWAKTU33 - Baru-baru ini viral di media sosial yang memperlihatkan video turis asal China yang membagikan cara mendapatkan jalur hijau Bea Cukai saat memasuki Indonesia.

Ia menyelipkan uang sebesar Rp500 Ribu di dalam paspor supaya bisa melewati jalur hijau Bea Cukai.

Dalam video tersebut, seorang turis asal China berkepala plontos menyelipkan uang sebesar Rp500 Ribu saat ingin ke Indonesia.

“Tradisi warga China memasukan uang pecahan Rp100 ribu untuk masuk ke Indonesia. Ini merupakan tanda menghormati Bea Cukai,” ucap WN China di video.

Setelah sampai, turis tersebut menunjukkan paspornya untuk diperiksa oleh petugas. Ia kemudian lolos dari penjagaan.

Di akhir video tersebut ia mengatakan bahwa rencananya berhasil dan ia dibiarkan masuk oleh petugas melalui jalur hijau.

“Sampai di Pulau Jawa dengan selamat. Lancar, dan berhasil masuk,” ucap turis China tersebut.

Jalur hijau sendiri diperuntukkan bagi penumpang dengan barang bawaan di bawah USD 500 per orang, tidak membawa barang berbahaya, atau tidak membawa barang yang terkena bea masuk.

Karena video viral tersebut, Ditjen Imigrasi akhirnya buka suara dan menyatakan bahwa hal kejadian tersebut tidaklah benar.

Berdasarkan penjelasan dari Ditjen Imigrasi, WNA dalam video tersebut melintas di Terminal Bandara Soekarno-Hatta dengan autogate.

"Kedua WNA tersebut melintas pada Terminal 2 kedatangan menggunakan autogate sehingga tidak melalui konter manual dengan petugas Imigrasi," dikutip dari keterangan akun resmi Ditjen Imigrasi.

Untuk mendalami kasus ini, pihak Ditjen Imigrasi telah memeriksa rekaman CCTV yang ada di lokasi.

Sampai saat ini pihak Imigrasi masih melakukan penyelidikan dan WNA tersebut akan dimintai keterangan perihal video viral tersebut.

Karena pihak Imigrasi menilai tidak cukup jika pemeriksaan hanya dilakukan kepada petugas di Bandara Soekarno-Hatta.