Terbit: 31 Jan 2025
Penulis : @clarisalexa
Waktu baca: 2 Min
LINTASWAKTU33 - Banjir rob yang melanda Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat,
menyebabkan tanggul laut di wilayah tersebut jebol akibat gelombang tinggi yang menerjang pesisir pada Rabu, 29 Januari 2025.
Akibat bencana banjir rob hingga tanggul laut jebol, air pasang melimpas dengan deras dan merendam ribuan rumah warga Eretan Wetan, Kandanghaur.
Kepolisian Resor (Polres) Indramayu mengerahkan sejumlah personel untuk membantu menutup sementara tanggul yang jebol dengan batu-batu yang ada di sekitar lokasi.
"Kami berupaya menutup sementara tanggul yang jebol dengan batu yang ada di sekitar lokasi untuk mencegah air semakin masuk ke permukiman," kata Kapolres Indramayu, AKP Wawan.
Selain menutup tanggul, pihak kepolisian juga beberapa kali membantu dan mengevakuasi warga terdampak banjir, termasuk membujuk mereka yang masih bertahan di rumah agar mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Sejak pagi kami bersama Polsek telah melakukan evakuasi. Kami sudah berupaya meyakinkan warga yang enggan mengungsi agar segera pindah ke lokasi lebih aman," ujarnya.
Banjir rob mulai menggenangi ratusan rumah di Desa Eretan Kulon sejak Rabu pagi. Gelombang tinggi yang mencapai empat meter juga mengakibatkan sedikitnya lima rumah di kawasan pesisir itu mengalami kerusakan.
Gelombang tinggi masih terjadi di perairan Indramayu, Jawa Barat, mengakibatkan genangan air akibat banjir rob di Desa Kertawinangun dan Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, belum surut sepenuhnya. Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, menyebut kondisi cuaca saat ini juga masih hujan. "Info hari ini gelombang masih tinggi, dan masih ada genangan, dan sekarang sedang hujan sedang," kata Hadi saat dihubungi, Kamis (30/1/2025).
Banjir rob akibat terjangan ombak ini berdampak pada dua desa di Kecamatan Kandanghaur. Sebanyak 135 rumah di Desa Kertawinangun terendam,
sedangkan tujuh rumah di Desa Eretan Kulon mengalami kerusakan. Akibatnya, dari total 845 warga terdampak, 106 jiwa terpaksa mengungsi ke lokasi yang disediakan BPBD di kantor Kuwu Kertawinangun.
Ombak limpas ke permukiman Hadi mengatakan belum dapat memastikan apakah terjangan ombak telah merusak turap penahan di sekitar lokasi.
Namun, laporan video yang diterimanya menunjukkan gelombang tinggi kerap melimpas ke permukiman warga.
"Hanya ombak memang tertahan dinding turap," ujar Hadi. BPBD Jawa Barat telah membangun lokasi pengungsian serta membuka dapur umum untuk warga terdampak.
Hadi mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada menghadapi potensi cuaca buruk.
0 Komentar